Salah satu komponen terpenting pada drone pertanian adalah nozzle atau kepala semprot. Komponen kecil ini menentukan tingkat kehalusan butiran semprotan, luas jangkauan pestisida, serta efektivitas cairan menempel pada daun. Tanpa nozzle yang tepat, drone pertanian secanggih apa pun tidak akan bekerja optimal.
Tidak heran, drone pertanian modern sudah dilengkapi dengan sistem nozzle yang berbeda-beda sesuai kebutuhan lahan. Yuk, cari tahu jenis-jenis nozzle semprot pada drone pertanian!
Baca Juga: Drone Sprayer vs Alat Semprot Manual: Mana yang Lebih Efektif untuk Petani Modern?
Jenis Nozzle Semprot pada Drone Pertanian
Berikut adalah beberapa jenis nozzle semprot yang umum ditemukan pada drone pertanian:
Nozzle Atomisasi (Atomizing Nozzle)
Jenis nozzle ini bekerja dengan cara memecah cairan pestisida menggunakan gaya sentrifugal, sehingga menghasilkan butiran yang sangat halus dan merata. Dengan semprotan halus, pestisida dapat menempel lebih baik bahkan hingga ke bagian bawah daun yang umumnya sulit dijangkau.
Kelebihan: presisi tinggi, hemat pestisida, sangat cocok untuk tanaman hortikultura atau padi.
Kekurangan: butuh perawatan ekstra agar tidak cepat tersumbat.
Nozzle Bertekanan Tinggi
Nozzle jenis ini menghasilkan aliran semprot yang lebih kuat sehingga cairan pestisida dapat menembus tajuk tanaman yang lebat atau rapat. Dengan begitu, penyemprotan tetap efektif meskipun tanaman tumbuh tinggi atau daunnya menumpuk rapat.
Kelebihan: daya jangkau lebih luas, cocok untuk jagung, tebu, dan sawit muda.
Kekurangan: jika tidak hati-hati dan dosisnya tidak diatur dengan tepat, penggunaan pestisida dapat menyebabkan pemborosan.
Nozzle Kapasitas Besar
Nozzle berkapasitas besar biasanya digunakan pada drone dengan tangki besar, yang mampu mengalirkan lebih dari 16 liter cairan per menit. Sistem ini sangat efektif untuk penyemprotan lahan luas karena mempercepat waktu kerja sekaligus menjaga distribusi semprotan tetap merata.
Kelebihan: mempercepat blanket spraying, cocok untuk lahan seluas ratusan hektar.
Kekurangan: butiran cenderung lebih besar, sehingga bentuknya tidak sehalus nozzle atomisasi.
Nozzle Multi-Channel
Terdapat jenis nozzle yang dapat menyalurkan semprotan dari beberapa jalur sekaligus. Jenis nozzle yang satu ini cocok untuk lahan skala industrial. Sistem nozzle multi-saluran mampu mengeluarkan hingga 40 liter per menit, sehingga ribuan hektar lahan dapat disemprot dalam waktu yang relatif singkat.
Kelebihan: efisien untuk perkebunan besar, seperti sawit dan tebu.
Kekurangan: konsumsi cairan sangat tinggi, sehingga perlu perhitungan dosis yang cermat.
Kenapa Penting Memilih Nozzle yang Tepat?
Pemilihan nozzle harus tepat. Untuk penyemprotan presisi, jenis atomisasi dengan semprotan halus merupakan pilihan paling sesuai.
Namun, apabila targetnya adalah percepatan kerja di lahan luas, maka pilihan yang tepat adalah jenis nozzle dengan kapasitas besar atau multi-saluran.
Fakta menariknya, teknologi nozzle modern juga sudah dilengkapi dengan sistem pengendali aliran yang lebih stabil. Hal ini dapat mengurangi risiko drift (cairan terbawa angin) saat penyemprotan di lahan. Dengan demikian, penyemprotan pestisida lebih efisien dan tepat sasaran, lebih ramah lingkungan, serta kondisi tanaman utama tetap aman.
Kesimpulan
Nozzle adalah jantung dari sistem penyemprotan pada drone pertanian. Ada jenis nozzle yang fokus pada praktik presisi, ada pula yang lebih menekankan pada kecepatan dan kapasitas.
Dengan memahami jenis-jenis nozzle semprot pestisida pada drone pertanian, petani dapat menyesuaikan kebutuhan lahannya agar penyemprotan pestisida lebih efektif, efisien, aman, dan tepat sasaran!
***
Ingin punya drone pertanian dengan nozzle terbaik di kelasnya? Percayakan semuanya kepada drone pertanian DJI Agras dari Tribuana Solusi Inovasi Teknolog (TSIT)!
TSIT merupakan dealer dan distributor resmi drone pertanian DJI Agras di Indonesia. TSIT menyediakan unit DJI Agras T25, T25P, T50, T100, serta DJI Mavic 3 Multispectral untuk kebutuhan pertanian presisi.
Klik hubungi kami untuk segera mendapatkan drone pertanian Anda hanya di TSIT.
